Hubungan pelaksanaan komunikasi SBAR dengan budaya Keselamatan pasien di RSU Madina Bukittingi Tahun 2025

Authors

  • elsa Program Studi D3 Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  • Silvia Adi putri Program Studi D3 Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  • Iffa Setina Program Studi D3 Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

DOI:

https://doi.org/10.58705/jpm.v4i4.387

Keywords:

Komunikasi SBAR, Budaya Keselamatan Pasien, Kesalahan Medis, Praktik Keperawatan.

Abstract

Komunikasi SBAR merupakan salah satu strategi penting untuk memperkuat budaya keselamatan pasien, terutama dalam menghadapi meningkatnya kasus medical error akibat kelalaian pelayanan. Penerapan metode ini di rumah sakit berperan dalam mengurangi risiko terjadinya insiden yang tidak diinginkan. pelaksanaan komunikasi SBAR dan diketahuinya pelaksanaan budaya keselamatan pasien serta diketahuinya hubungan antara pelaksanaan komunikasi SBAR dengan budaya keselamatan pasien di RSU Madina Bukittinggi. penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Data diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada 32 perawat di unit rawat inap RSU Madina Bukittinggi pada bulan mei 2025. penelitian menunjukkan bahwa sebagian perawat menilai pelaksanaan komunikasi SBAR belum optimal, dan persepsi mereka terhadap budaya keselamatan pasien juga tergolong kurang baik. Berdasarkan hasil uji Chi-Square, ditemukan hubungan yang signifikan antara komunikasi SBAR dengan budaya keselamatan pasien (p-value = 0,012). Kesimpulan : pelaksanaan komunikasi SBAR di lapangan sudah berjalan tetapi belum optimal karena sebagian besar merasa kurang baik, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah minimnya informasi yang disampaikan. Sebagian perawat merasa kurang baik dalam meningkatkan budaya keselamtan pasien hal ini di pengaruhi oleh hambatan dalam berkomunikasi terbuka serta ketidak lengkapan informasi saat Handover. Hasil penelitian ini mengumkapkan adanya hubungan yang signifikan antara pelaksanaan komunikasi SBAR dan buadaya keselamatan pasien di RSU Madina Bukittinggi. Saran : Sebaiknya adakan pelatihan berkala dengan fokus pada komunikasi SBAR. Pelatihan harus menekankan pentingnya kelengkapan informasi dan cara menyampaikannya secara efektif. Agar proses komunikasi SBAR berjalan dengan optimal, diharapkan pada saat proses komunikasi SBAR budaya keselamatan pasien dapat ditingkatkan dengan cara menyampaikan informasi dengan lengkap. Dari hasil penelitian terdapat hubungan, komunikasi SBAR memiliki peranan penting dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien.

Published

2025-08-24

How to Cite

elsa, putri, S. A., & Setina, I. (2025). Hubungan pelaksanaan komunikasi SBAR dengan budaya Keselamatan pasien di RSU Madina Bukittingi Tahun 2025. Jurnal Penelitian Multidisiplin, 4(4), 1–6. https://doi.org/10.58705/jpm.v4i4.387

Issue

Section

Articles

Categories