Akar Keraguan Terhadap Agama: Problem Kejahatan
Keburukan, Ujian, Hikmah
DOI:
https://doi.org/10.58705/jpm.v1i2.41Abstrak
Gagasan yang terkandung dalam agama bisa saja tidak bermakna dalam suatu perspektif. Hal itu dimungkinkan sebab setiap orang memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam menemukan kebenaran agama. Upaya dalam memahami konsep yang terkandung dalam agama haruslah dikaji secara benar, jika tidak maka akan menimbulkan kesenjangan dan berakibat pada keraguan terhadap agama. Salah satu problem mendasar bagi teisme ialah problem kejahatan. Argumen mencolok dari problem kejahatan secara eksplisit kenapa kejahatan itu ada, padahal Tuhan itu pencipta, Maha Kuasa, dan sumber kebaikan, daripada itu Tuhan adalah sumber kebaikan dan keburukan. Argumentasi itu cukup berbahaya dan akan mengguncang pemikiran yang akan menyebabkan seseorang ragu terhadap agama. Daripada itu kajian ini dibentuk untuk mengatasi problem kejahatan dengan rumusan masalah bagaimana keraguan terhadap agama bisa timbul dari argumen kejahatan? Langkah apakah yang diambil para agamawan dan filosof dalam menyelesaikan problem tersebut? Seperti apakah penyelesaian Islam akan problem kejahatan? Kajian daripada persoalan tersebut bertujuan agar dapat menangani keragu-raguan terhadap agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif dengan pendekatan ‘library research’. Suatu konklusi dari penelitian ini ialah, dimana argumen kejahatan tidaklah dapat dibenarkan sebagai argumen dalam meragukan suatu agama.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Penelitian Multidisiplin
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.