Pengembangan Dawung Farm Penghasil Susu Kambing Etawa

Penulis

  • Devinanda Nurazizah Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Ulvi Khusnul Afifa Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Devid Dwi Erwahyudin Universitas Muhammadiyah Ponorogo

DOI:

https://doi.org/10.58705/jam.v3i5.295

Kata Kunci:

Kambing Etawa; Susu Kambing; Peternakan;

Abstrak

Desa Temon di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, merupakan kawasan dengan struktur ekonomi yang dominan pada sektor pertanian dan peternakan. Meskipun memiliki populasi besar dan kegiatan utama berupa bercocok tanam serta beternak, potensi susu kambing Etawa sebagai komoditas bernilai ekonomis masih belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi langsung di Dawung Farm, Dusun Mlokolegi, untuk memahami tantangan dan peluang dalam pengembangan peternakan kambing Etawa. Temuan menunjukkan bahwa susu kambing Etawa memiliki kandungan nutrisi superior dan manfaat kesehatan yang signifikan dibandingkan susu sapi, namun pemanfaatannya terbatas oleh pengetahuan yang kurang dan fasilitas yang minim. Tim pengabdi dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo melihat kondisi tersebut kemudian berperan secara aktif dalam melakukan identifikasi solusi dengan melakukan edukasi, pelatihan, serta pembuatan NIB dan logo untuk produk susu kambing Etawa. Upaya ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari susu kambing Etawa, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal, dan mempromosikan produk ke pasar yang lebih luas. Dengan mengatasi kendala yang ada, diharapkan desa ini dapat meraih manfaat ekonomi yang lebih besar dan memperbaiki kualitas hidup secara berkelanjutan.

Biografi Penulis

Ulvi Khusnul Afifa, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Pendidikan Agama Islam

Devid Dwi Erwahyudin, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Psikologi Islam

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-25

Cara Mengutip

Nurazizah, D., Afifa, U. K., & Erwahyudin, D. D. (2024). Pengembangan Dawung Farm Penghasil Susu Kambing Etawa . Jurnal Abdimas Multidisiplin, 3(5), 1–6. https://doi.org/10.58705/jam.v3i5.295