Pelatihan Peningkatan Kemampuan Berbahasa dan Literasi Peserta Didik Jenjang SMA

Authors

  • Irwan Siagian Universitas Indraprasta PGRI
  • Nurma Tambunan Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta
  • Bondan Dwi Hatmoko Program Studi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta
  • septian darma bahari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.58705/jam.v4i3.282

Abstract

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan yang perlu dimiliki dan sangat dibutuhkan dalam kegiatan berkomunikasi. Sejatinya bahasa Indonesia telah dipelajari hingga pada jenjang Sekolah Menegah Atas (SMA) yang secara tujuannya agar peserta didik mampu berbahasa dengan baik dan benar. Penerapan bahasa Indonesia oleh peserta didik sehari-hari memang biasa dilakukan, namun sering kali dalam praktik menulis dan berbicara sering ditemui kesalahan dalam berbahasa. Permasalahan ini dikatakan serius apabila banyak dari kita tidak mampu berbahasa yang baik dan benar terutama dalam menulis, surat, proposal, atau teks lainya atau dalam berbicara di depan umum seperti menyampaikan sambutan, pidato, maupun berkomunikasi dengan orang lain dalam ruang yang formal. Kurangnya wawasan juga menjadi salah satu penyebab sulitnya menyusun kata maupun kalimat karena keterbatasan istilah-istilah kata teknis atau ilmiah. Pada jenjang SMA keterampilan berbahasa dan budaya literasi perlu ditingkatkan karena peserta didik memerlukan persiapan matang untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi seperti masuk ke perguruan tinggi maupun dunia kerja. Terdapat permasalahan dalam mematangkan kemampuan berbahasa remaja, era global yang ada saat ini mendorong teknologi tumbuh begitu cepat sehingga berdampak pada pergeseran budaya membaca. Fenomena ini dapat dilihat dari banyaknya remaja yang lebih sering melihat video daripada menggunakan bacaan sebagai referensi, akibatnya kurangnya seleksi dalam berbahasa mempengaruhi kemampuan menulis dan berbicara yang seharusnya. Penggunaan kalimat tidak baku dan bahasa baru mulai digunakan yang menyulitkan peserta didik dalam membedakan penulisan dan penuturan dalam bahasa Indonesia yang seharusnya. Oleh karenanya, kegiatan meningkatkan kemampuan berbahasa dan literasi dilakukan sebagai langkah preventif. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam bentuk observasi, pelatihan, evaluasi, serta perbaikannya guna menambah kemampuan peserta didik memperbaiki kemampuan berbahasa dan budaya literasinya.

Published

2024-07-29

How to Cite

Siagian, I., Tambunan, N., Dwi Hatmoko, B., & darma bahari, septian. (2024). Pelatihan Peningkatan Kemampuan Berbahasa dan Literasi Peserta Didik Jenjang SMA. Jurnal Abdimas Multidisiplin, 3(4), 1–9. https://doi.org/10.58705/jam.v4i3.282

Issue

Section

Articles

Categories